17 Oktober 2014

Berkunjung ke Trans Studio Bandung

Sejak pertama kali didirikannya Trans Studio di Makassar pada tahun 2009, saya ingin sekali mengunjungi taman bermain tersebut. Akan tetapi karena jarak yang sangat jauh, apalagi hingga ke pulau seberang (karena saat itu saya berada di Jawa Barat, dan Trans Studio hanya ada di Sulawesi Selatan), saya bertekad apabila ada Trans Studio ada di Pulau Jawa saya akan mengunjunginya, dimanapun Trans Studio itu berada.

Dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2011 tersiar kabar bahwa Trans Studio Bandung (TSB) telah didirikan. Saya sangat senang mendengar berita tersebut, sehingga keinginan saya untuk memasuki taman bermain Indoor tersebut semakin menggebu-gebu. Tetapi karena banyaknya kesibukan kuliah dan keuangan yang minim, akhirnya saya baru bisa mengunjungi TSB pada tahun 2014, tepatnya pada 16 September 2014.

Kebetulan pada waktu itu saya mendapatkan voucher 50% free dalam rangka memeriahkan HUT Kota Bandung. Saya mengunjungi TSB bersama teman saya Aji, karena saat itu Aji sedang libur mengajar (karena Dia sudah bekerja sebagai seorang guru di salah satu SMA swasta di Kota Bandung) dan saya seorang jobseekerSaya berangkat dari daerah Setiabudhi Bandung ke kampus Unpas (Universitas Pasundan) untuk bertemu dengan Aji. setelah itu kami berangkat dengan menumpang Angkutan Kota menuju daerah Kosambi, kemudian kami menumpang angkot kembali dengan tujuan TSM (Trans Studio Mall). Akhirnya kami pun sampai di Trans Studio Bandung (TSB).

Foto di depan Trans Studio Bandung

Sesampainya disana kami pun langsung menukar  voucher tersebut dengan tiket masuk di Redemption center dengan membayar Rp 150.000 (berdua). Buat teman-teman yang mau masuk ke TSB, dianjurkan tidak membawa makanan. Karena di pintu masuk ada pemeriksaan tas bawaan terlebih dahulu. Hanya botol tumblr dan kotak makanan yang diizinkan dibawa masuk ke area TSB.  Setelah masuk TSB, saya sangat terkesima melihat seluruh wahana permainan yang ada didalamnya. Sebagai pemanasan, saya dan Aji mencoba wahana Dragon Raiders terlebih dahulu. Saya benar-benar terkejut karena perut saya serasa diaduk-aduk. Buat teman-teman disarankan tidak sarapan terlalu banyak, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. 

Selesai menaiki Dragon Raiders, saya dan Aji memutuskan untuk memasuki Rumah Science. Didalam Rumah Science tersebut banyak sekali percobaan-percobaan yang bisa kita lihat dan kita pun dapat memainkannya. Di dalamnya terdapat percobaan  Kimia, Fisika, Biologi, dan Matematika. Beberapa macamnya adalah massa jenis berbagai macam zat, asal usul manusia purba, teori warna, bentuk wajah dll.

Bagian depan Rumah Science
Puas  melihat-lihat Rumah Science, kami pun mencoba wahan ekstrim Giant Swing. Awalnya saya ragu untuk mencoba wahana ini (asli takuut -__-).  Tetapi akhirnya saya pun memberanikan untuk menaiki wahana ini. Beruntungnya kami karena saat itu weekdays sehingga tidak terdapat banyak antrian. Setelah ada beberapa orang yang menaiki wahana ini (sekitar 8 orang), permainan pun dimulai. What a surprise ! Rasanya seperti diputar-putar dan dilempar ke atas. Saat awal permainan dimulai saya menutup mata karena rasa takut yang teramat sangat. Akan tetapi ditengah permainan hingga berakhirnya permainan saya berani membuka mata. Wahana ini dijalankan hanya sekitar 1-3 menit.


Turun dari Giant Swing saya langsung mencari kacamata (karena dititipkan sebelum permainan dimulai, takut terlempar). Kepala pun serasa pusing dan perut terasa sangat mual. Akhirnya saya dan Aji memutuskan beristirahat terlebih dahulu. Sambil mengistirahatkan diri, kami memasuki wahana Bolang karena wahana ini bukan merupakan wahana ekstrim. Kami langsung disambut oleh penjaga wahana yang cantik dan ganteng (semua wahana di TSB dijaga oleh kru-kru yang mengatur permainan). Wahana Bolang ini berisi bermacam-macam kebudayaan yang ada di Indonesia. Kita menumpang kereta yang berisi 2 orang untuk memutari seluruh wahana ini. Saat berkeliling, dikanan kiri kita terdapat bermacam-macam miniatur kebudayaan dari setiap provinsi di Indonesia.

Setelah selesai melihat seluruh kebudayaan di Indonesia, kami pun menuju wahana Dunia Lain. Akan tetapi saat itu saya belum berhasil mengumpulkan keberanian untuk memasukinya. Sehingga Aji pun masuk ke dalam wahana tersebut  sendiri, sedangkan saya menunggu di luar. Sekeluarnya Aji dari Dunia Lain dia menceritakan apa yang ada didalamnya, sehingga keberanian sedikit muncul dalam diri saya (telat lah Cha -_-). Akan tetapi saya lebih memilih untuk masuk ke studio 4D Marvel Superheroes. Disini biasanya terdapat antrian sangat panjang, bahkan mungkin diseluruh TSB antrian paling panjang ya ada di studio ini. Hal ini dikarenakan kursi didalam studio sangat terbatas, hanya sekitar 20-30 kursi. Beberapa menit kami menunggu, mungkin sekitar 20 menit.  Sebelum masuk ke studio kami diberi kacamata 4D terlebih dahulu. Didalamnya diputarkan film misi penyelamatan bumi oleh sekelompok superheroes, diantaranya hulk, marvel, dll yang tentunya serasa kita ada dalam cerita tersebut karena kita efek 4D.

Depan studio Marvel Superheroes
Selesai menonton film 4D tersebut,  Aji mengajak saya untuk menuju ke wahana Sky Pirates. Di perjalanan menuju wahana tersebut, saya berfoto dengan kru yang memakai kostum salah satu suku di Indonesia.


Wahana sky pirates mengajak kita berjalan-jalan mengelilingi arena bermain TSB dari atas, seperti menaiki kereta gantung. Dari sky pirates juga saya dapat menyaksikan bagaimana wahana Giant Swing saat dijalankan, saya berfikir “waaaah kalo diliat mah ga terlalu serem, tapi kok pas naik rasanya serem banget yaaa -_-“. Turun dari sky pirates saya pun memberanikan diri untuk masuk ke wahana Dunia Lain. Dunia Lain adalah sebuah wahana dimana kita dapat melihat berbagai macam fenomena angker disekiling kita dengan menumpang kereta (seperti wahana Bolang). Memasuki wahana Dunia Lain kita disambut oleh berbagai macam lukisan yang pastinya menyeramkan. Setelah itu kita menaiki kereta dan berkeliling wahan tersebut. Disekeliling kita terdapat banyak hal-hal yang dapat membuat bulu kuduk kita merinding. Mungkin untuk sebagian orang yang menyukai hal-hal mistis, tempat ini kurang seram. Akan tetapi menurut saya, wahana ini cukup seram (karena saya terlalu sering menutup mata “re:takut”)

Penjaga wahana Dunia Lain

Keluar dari Dunia Lain kami merasa sangat lapar dan memutuskan untuk makan siang. Kami pun membeli dan mengisi ulang Mega Cash, kartu yang digunakan untuk bertransaksi di dalam TSB. Kami makan siang dengan memilih menu Ayam Bakar dan Oseng Jamur. Selesai makan kami menuju ke Toilet, dan saya pun tersadar belum melaksanakan Shalat Dhuhur. Akhirnya di sisa waktu dhuhur kami melaksanakan shalat di mushala terpisah. Beberapa saat setelah selesai shalat dhuhur, berkumandanglah azan Ashar dan saya pun memutuskan untuk shalat Ashar. Buat teman-teman jangan khawatir untuk melaksanakan shalat, karena di TSB juga disediakan mushala dan alat shalat lengkap.


Selesai shalat ada sesuatu yang sangat menarik, dimana adanya pembatas jalan yang dipasang. Oh, ternyata akan dilangsungkan Parade Magical Zoo. Parade tersebut akan dilangsungkan sekitar 30 menit lagi, sehingga kami memutuskan untuk menuju ke wahana Race car. Di wahana ini pun kami diharuskan mengantri karena lumayan banyak yang ingin mencoba race car, walaupun antriannya tak sepanjang Superheroes 4D.

Dipenghujung arena race car saat kami bermain, kami mendengar keramaian parade. Hal itu membuat kkami berlari keluar dari wahana race car untuk menyaksikan parade. Saat parade berlangsung, seluruh wahana permainan di TSB dihentikan sementara waktu, sehingga semua perhatian pengunjung TSB terpusat pada parade. Parade tersebut diakhiri dengan pertunjukan teater Arilia’s Mermaid, dimana ceritanya sedikit mirip dengan Ariel’s Mermaid. Saya sangat senang dapat menyaksikan parade dan teater tersebut, terutama karena saya bisa duduk paling depan (hehehehe :D)


Selesainya parade, Aji mengajak saya mencoba wahana Rumah Raksasa. Saya pun awalnya menolak, akan tetapi Aji terus membujuk saya dan akhirnya saya pun mau. Rumah raksasa merupakan wahana yang tercipta dari cerita Jack dan kacang ajaibnya yang bisa mengalahkan raksasa. Wahana ini cukup ekstrim, karena kita dibawa naik keatas ketinggian tertentu, kemudian dijatuhkan dan dinaik turunkan dengan sangat cepat. Saya sangat menikmati wahana ini, malah sebaliknya Aji cukup kewalahan mengatasi rasa mualnya.


Keluar dari Rumah raksasa, kami memutuskan berjalan-jalan mengelilingi TSB sambil foto-foto.  Saat sedang berjalan-jalan, kru dari wahana Vertigo membujuk kami agar mau naik wahana tersebut. Akan tetapi saya terus menolak, hingga akhirnya kami sampai di Yamaha Coaster (Roller coaster). Aji membujuk saya agar saya mau menaiki wahana ini, saya menolak dan memutuskan menunggu Aji di dalam wahana. Tetapi saat menunggu pengunjung lain selesai menaiki wahana ini, saya tertarik untuk mencobanya dan memutuskan ikut bermain bersama Aji. Saat itu kami duduk di kursi nomor 2, dan ketika dijalankan, saya benar-benar sangat menikmati. Saya sangat senang dapat mencoba wahana ini, saya pun tahu bahwa hari telah sore saat coaster ini keluar dari gedung TSB. Sensasi menaiki coaster ini sangat luar biasa dan sulit diungkapkan dengan kata-kata, yang pasti saya sangat menikmati dan saya pun ingin mencobanya kembali (nanti tapi yaaa :D).

Wahana Yamaha Coaster tampak depan
Setelah puas menaiki coaster dan berkeliling TSB, kami berdua pun masuk ke wahana Jelajah. Saya mendapat informasi dari para blogger bahwa sebaiknya wahana ini dimainkan terakhir kali sebelum kita keluar area TSB, karena ada beberapa tempat yang membuat kita basah kuyup. Wahana ini mengajak kita berjalan-jalan mengelilingi area Jelajah menggunakan kereta (seperti Bolang dan Dunia Lain, akan tetapi berjalan diatas air) dan terdapat 2 terjunan, dimana terjunan terakhir cukup curam dan benar saja, baju kami basah (walaupun tidak sampai basah kuyup :D).

Foto setelah menaiki wahana Jelajah
Sebelum keluar dari wahana TSB, Aji memutuskan untuk mencoba wahana Kong Climb. Dia sangat penasaran ingin mencoba wahana tersebut (karena Aji hobi panjat tebing). Akan tetapi sejak awal diaselalu mengurungkan niatnya untuk mencoba wahana tersebut. Saya hanya duduk menunggu dia yang terus mencoba papan panjat tersebut.

Wahana Kong Climb
Setelah Aji puas mencoba KongClimb, kami pun memutuskan keluar dari TSB karena hari sudah mulai petang. Demikian petualangan saya seharian di TSB. Buat teman-teman yang ingin berkunjung ke TSB, saya sarankan untuk mencoba semua wahana yang ada di TSB. Rasanya benar-benar menyenangkan bermain di TSB. Bermain di TSB merupakan pengalaman yang gak akan pernah saya lupakan. Semoga dapat berkunjung kembali di lain hari :)